Langsung ke konten utama

SARDOT PANGERTEN

 SARDOT PANGERTEN Sardot Ning taman bareng Juminten..   Sardot : Dik Jum?   Juminten : Dhalem mas..   Sardot : Yen pean dadi bojoku, pean ora tak olehi nyapu2 omah Dik..    Juminten : Ahh mas Adott.. (nyisir poni)   Sardot : Pean Ora tak olehi nge-pel omah..   Juminten : Ahh Mas adott pengerten banget.. Xixixixi   Sardot : Pokok'e pean ora tak olehi ngurusi pekerjaan omah Dik..   Juminten : Memange dhewe ameh ngingu pembantu to mas?   Sardot : Ora Dik..   Juminten : Lhaa terus sopo sing ameh ngurusi omah mas?   Sardot : .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Opo sing ameh di urusi? wong omah wae aku ora nduwe huekekekek!   *Juminten nesu ngajak mulih..

sedekah itu indah

Pesan Ibu

 
Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."
Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."
Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.
Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"
"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."
Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."
Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."
===================================================
Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.
Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.

Sumber : andriewongso.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Nabi Yakub as

Kisah Nabi Yakub as Nabi Ya'qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim sedang ibunya adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah binti A'zar. Ia adalah saudara kembar dari putera Ishaq yang kedua bernama Ishu. Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai serta tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya'qub saudara kembarnya yang memang dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya. Hubungan mereka yang renggang dan tidak akrab itu makin buruk dan tegang setelah diketahui oleh Ishu bahwa Ya'qublah yang diajukan oleh ibunya ketika ayahnya minta kedatangan anak-anaknya untuk diberkahi dan didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan karenanya tidak mendapat kesempatan seperti Ya'qub memperoleh berkah dan doa ayahnya, Nabi Ishaq. Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku dan dingin dan mendengar kata-kata sindirannya yang timbul dari ...

SARDOT PENGEN RABI MANEH

SARDOT PENGEN RABI MANEH  Bengi iku Sardot balik kerjo..Sakwise teko ngomah Sardot njur adus, terus mangan lan nusul bojone neng kamar... Sardot : dik..wes turu po??. Juminten : aku awit sore ra turu mas..hiks hiks. Sardot : emange ngopo kok ra turu??. Juminten : ngenteni sampean..xixixi. Sardot : emang arep jaluk jatah to dik?? aku lagi kesel..ditunda disik wae... Juminten : dudu iku mas...tapi anu.... Sardot : anu opo dik... Juminten : iki kan tanggal enom mas... Sardot : iyo..terus. Juminten : sampean kan lebar gajian... Sardot : iyo..bener..terus... Juminten : aku pengen gelang + kalung anyar mas... Sardot : emang gelang lan kalungmu sing lawas nengndi??. Juminten : kapan mas kowe nukokne gelang + kalung emas?? mbiyen kowe mung nukokne gelang karet karo kalung rante sepur mas...hiks. Sardot : tapi dik..duite kan.... Juminten : halaah mas..tumbasne yo mas..yo?? (karo nuthuk2 manja). Sardot : (mikir sedelo)...Yo wes dik..sesuk tak tuko...

TELAT MANGKAT SEKOLAH

TELAT MANGKAT SEKOLAH Esuk iku Juminten nggugah Sardot.. Juminten : Doot,,ndang tangi doot... (bengok2 nganggo TOA) Sardot : Grrrrr... Juminten : WOOY DOOT..IKI WES AWAN DOOOT (siap2 nyumet mercon) Sardot : hmmmm (mulet) Juminten : DASAR BOCAH NDABLEG...Nyooh rasakno sisan.. (karo nguncali mercon) "DUAAAAARRRR....!!!!" * Sardot kaget sampek tibo soko amben.. Sardot : ngopo sih mbok?? Juminten : iki wes jam 7 dot..kowe po gak sekolah?? Sardot : OPOO??? WES JAM 7 MBOK???? (langsung kalang kabut) Sardot tanpo mangan,tanpo raup langsung ganti sragam trus budal sekolah.. Sardot : waduuh..kok angkot'e gak lewat2 to?? (panik) * Ujug2 Mukri si bakul wedus lewat.. Sardot : wooy kang Mukri..mandeg kang..!!! Mukri : ono opo dot.. Sardot : anu kang..aku arep nunut numpang bonceng nyampek sekolahanku..pliss kang.. Mukri : (mikir sedelo)..emang kowe gelem po numpang amor wedus neng bronjong (keranjang) iki?? Sardot : aku gelem kang..hiks..  Akhire Sardot oleh ...